Gema Tani – Musim kering dan fenomena El Nino merupakan tantangan serius bagi peternak di berbagai wilayah. Ketersediaan pakan yang terbatas dapat berdampak negatif pada pertumbuhan dan produktivitas ternak. Namun, dengan memanfaatkan teknik silase, peternak dapat mengatasi masalah tersebut dan menjaga kesehatan dan kesejahteraan ternak mereka.
Apa itu Silase?
Silase adalah metode pengawetan pakan hijauan, seperti rumput, legum, dan biji-bijian, yang berfungsi sebagai cadangan pakan ternak selama musim kering atau ketika pasokan pakan alami terbatas. Proses silase melibatkan fermentasi anaerobik, di mana bahan hijauan tersebut dikemas rapat dalam wadah atau tumpukan, kemudian dipadatkan untuk menghilangkan oksigen. Hal ini menghentikan pertumbuhan mikroba aerobik dan membuka jalan bagi mikroorganisme anaerobik yang mengubah gula menjadi asam laktat. Asam laktat membantu mengawetkan pakan dengan menurunkan pH hingga mencapai tingkat yang mencegah pertumbuhan mikroorganisme merusak.
Manfaat Silase di Musim Kering dan Fenomena El Nino
- Sumber Pakan yang Kaya Nutrisi: Proses fermentasi yang terjadi dalam silase meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi ternak. Sebagai hasil dari fermentasi, kandungan serat kasar dalam hijauan menurun, sementara protein dan energi yang lebih mudah dicerna oleh ternak meningkat. Hal ini membantu meningkatkan kesehatan dan produktivitas ternak, terutama ketika pasokan pakan alami terbatas.
- Cadangan Pakan yang Tahan Lama: Silase dapat bertahan selama berbulan-bulan hingga lebih dari setahun, tergantung pada metode pengawetan dan penyimpanan. Dengan demikian, peternak dapat mempersiapkan stok pakan dalam jumlah yang cukup untuk menghadapi musim kering atau fenomena El Nino yang berlangsung dalam jangka waktu yang panjang.
- Mengurangi Ketergantungan pada Pakan Segar: Selama musim kering atau fenomena El Nino, ketersediaan pakan hijauan segar sangat terbatas. Dengan menggunakan silase, peternak tidak lagi sepenuhnya bergantung pada pakan hijauan segar, dan ini dapat membantu menjaga kelangsungan hidup ternak.
- Penggunaan Sumber Pangan yang Tidak Terpakai: Silase juga membantu mengurangi pemborosan pakan hijauan. Tanaman hijauan yang tidak diambil oleh ternak atau tanaman sisa setelah panen dapat dijadikan bahan baku silase. Dengan demikian, silase berkontribusi pada upaya pengelolaan sumber daya pakan secara berkelanjutan.
Bahan dan Cara Membuat Silase
Bahan-bahan yang Dibutuhkan
- Hijauan: Pilih hijauan berkualitas tinggi, seperti rumput segar, legum, atau biji-bijian, sesuai dengan kebutuhan ternak.
- Dedak: Dedak merupakan hasil samping dari proses penggilingan beras atau biji-bijian lainnya. Dedak ini akan digunakan sebagai campuran dalam pembuatan silase untuk meningkatkan kandungan nutrisi pakan.
- Jagung: Jagung merupakan biji-bijian yang kaya akan karbohidrat dan serat. Penggunaan jagung sebagai campuran dalam silase dapat memberikan sumber energi yang baik untuk ternak.
- Alat Pengemas: Anda membutuhkan alat pengemas untuk mengempakan hijauan, dedak, dan jagung dengan rapat, seperti traktor dengan pengumpul hijauan (chopper) atau mesin pemotong rumput.
- Pengawet Silase: Untuk mempercepat proses fermentasi, Anda bisa menggunakan pengawet silase berupa bakteri asam laktat atau bahan pengawet lainnya. Pengawet ini membantu mengurangi risiko pembusukan selama proses fermentasi.
- Plastik Silase atau Wadah Khusus: Pilih plastik silase yang kuat dan tahan terhadap tekanan. Anda juga bisa menggunakan wadah silinder khusus yang dirancang untuk mengawetkan silase.
Cara Membuat Silase
- Pilih dan Persiapkan Bahan: Pilih hijauan, dedak, dan jagung berkualitas tinggi yang sesuai dengan kebutuhan ternak. Potong hijauan menjadi ukuran yang lebih pendek dengan menggunakan traktor dengan pengumpul hijauan atau mesin pemotong rumput.
- Pengemasan: Campurkan hijauan, dedak, dan jagung dalam rasio yang sesuai. Kemas campuran hijauan, dedak, dan jagung rapat dalam wadah silase atau plastik silase. Pastikan campuran tersebut dipadatkan dengan baik untuk menghilangkan sebanyak mungkin udara di dalamnya.
- Tambahkan Pengawet Silase (Opsional): Jika Anda memutuskan untuk menggunakan pengawet silase, tuangkan jumlah yang sesuai dengan petunjuk penggunaan pada campuran hijauan, dedak, dan jagung yang sudah dikemas.
- Padatkan Campuran: Setelah campuran hijauan, dedak, jagung, dan pengawet (jika digunakan) ditempatkan di dalam wadah atau plastik, padatkan campuran dengan baik. Gunakan alat pengemas atau tekan campuran dengan kaki atau alat lainnya untuk memastikan rapatnya.
- Tutup Wadah dengan Rapat: Jika Anda menggunakan plastik silase, pastikan untuk menutupnya dengan rapat dan mengikat bagian atasnya agar udara tidak masuk. Jika Anda menggunakan wadah silinder, pastikan tutupnya terpasang dengan rapat.
- Tunggu Proses Fermentasi: Letakkan wadah atau plastik silase di tempat yang teduh dan terlindung dari hujan. Proses fermentasi akan berlangsung dalam beberapa minggu, tergantung pada suhu dan kondisi lingkungan.
- Cek Kematangan Silase: Setelah beberapa minggu, cek kematangan silase dengan membuka sedikit bagian plastik atau wadah silinder. Periksa apakah warna silase sudah berubah menjadi cokelat kekuningan dan apakah memiliki aroma asam segar. Jika sudah mencapai kematangan yang baik, silase siap digunakan.
- Penyimpanan: Jika silase dengan campuran dedak dan jagung sudah matang, Anda dapat menyimpannya untuk digunakan sebagai cadangan pakan selama musim kering atau periode ketika pasokan pakan alami terbatas. Pastikan untuk menyimpannya di tempat yang kering dan bebas dari air hujan.
Membuat silase dengan campuran dedak dan jagung merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan kandungan nutrisi pakan dan memberikan sumber energi yang baik bagi ternak. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat memastikan keberhasilan dalam pembuatan dan penggunaan silase dengan campuran dedak dan jagung untuk kesehatan dan produktivitas ternak yang lebih baik.(ra)