Gematani.ID (Jakarta) – Ketua Prodi Doktoral Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan Sekolah Pascasarjana Universitas Gajah Mada (UGM) Subejo menyambut baik kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) pada Mei 2021.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis kedua angka tersebut meningkat 0,44 persen dan 0,48 persen.
Menurut Subejo, kenaikan tersebut merupakan angin segar bagi sektor pertanian di Indonesia, apalagi kenaikan tersebut sudah terjadi secara konsisten sejak bulan Oktober 2020.
“Capaian NTP dan NTUP ini harus terus dijaga dan didukung dengan berbagai kebijakan dan program yang relevan sehingga tetap stabil bahkan dapat meningkat lebih tajam lagi,” ujar Subejo.
Subejo percaya bahwa sektor pertanian di bawah kepemimpinan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dapat mengangkat kesejahteraan petani dan terus memajukan sektor pertanian di Indonesia.
“Dengan begitu, saya percaya pertanian di bawah Pak Menteri (SYL) dapat mengangkat kesejahteraan petani sebagai garda depan pembangunan pertanian dan penyediaan berbagai bahan pangan akan membaik,” katanya.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto menjelaskan kenaikan NTP terjadi karena indeks yang diterima petani, yaitu sebesar 0,66 persen mengalami kenaikan lebih besar dari pada indek yang dibayarkan petani yang hanya 0,21 persen. Adapun komoditas yang dominan dalam mempengaruhi kenaikan indeks tersebut adalah kelapa sawit, sapi potong, jagung, ayam ras pedaging, kentang, gabah, petai, ayam kampung dan cengkeh.