Pertumbuhan penduduk dunia terus meningkat setiap tahunnya, Tingginya kepadatan penduduk ini menyebabkan masalah-masalah sosial seperti pengangguran, kemacetan, kemiskinan, rendahnya pelayanan kesehatan, meningkatnya angka kriminalitas, pemukiman kumuh, lingkungan tempat tinggal yang tidak sehat, dan tentunya akan diikuti dengan meningkatknya kebutuhan pokok.
Menurut World Economic Forum, 20-30 tahun kedepan permintaan pangan akan naik hingga 60 % dimana ketersediaan sumber daya untuk produksi semakin langka akibat adanya urbanisasi, perubahan iklim, dan penurunan kualitas tanah. Kondisi tersebut menjadi tantangan bagi sektor pertanian dan pangan untuk berevolusi di masa depan menjadi lebih inovatif dalam menciptakan pertanian yang ramah lingkungan sekaligus bisa meningkatkan produktivitas lahan pertanian.
Indonesia merupakan negara yang akan merasakan dampak dari pertumbuhan penduduk dunia, berdasarkan U.S. Census Bureau Indonesia menduduki peringkat ke-4 negara dengan populasi terbanyak di dunia. Menurut FAO, tantangan pertama di masa depan adalah sektor pertanian yang harus semakin efisien dalam menggunakan sumber daya dan juga harus semakin ramah lingkungan. Smart agriculture juga diperlukan untuk mendorong pertanian yang tahan terhadap perubahan iklim. Inovasi sangat diperlukan untuk mendorong sistem pertanian (produksi pangan) di masa depan tersebut.
Penerapan teknologi sangat penting dalam perkembangan sektor pertanian di Indonesia, salah satu solusinya adalah dengan menggunakan teknologi mekanisasi pertanian yang dipercaya sebagai cara untuk meningkatkan efisiensi produksi pertanian sekaligus meningkatkan produksi pertanian. Teknologi mekanisasi didefinisikan sebagai mesin dan sarana teknik lainnya yang digunakan untuk menggantikan tugas manusia atau hewan, sedangkan teknologi non-mekanisasi seperti penggunaan benih bersertifikasi, hidroponik, sistem jajar legowo, dsb. Teknologi yang didefisinikan belum mencakup smart technology seperti IoT dan AI yang masuk dalam sistem smart farming. Hal tersebut semakin menguatkan pentingnya riset dan pengembangan di sektor pertanian. Khususnya dalam pemgembangan teknologi pertanian, baik teknologi mekanisasi, smart farming, maupun bioteknologi.