Maros – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menghadiri rangkaian panen raya padi periode Januari hingga Maret 2021 di Desa Janetaesa, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Di sana, Mentan melihat proses penggilingan dan menyaksikan kerjasama penyerapan gabah yang dilakukan antara Bulog dan Komando Strategi Penggilingan (Kostraling). Mentan juga memberi bantuan senilai 2,4 miliar dalam bentuk sarana dan prasarana produksi pertanian tahun 2021.
“Sekarang kalau sudah panen, biasnya selalu ada persolan di harga. Tapi Alhamdulillah di Maros tidak. Kenapa? karena Bulognya bergerak, petaninya bergerak dan yang lain juga bergerak, maka itu harganya bagus,” ujar Mentan, Sabtu, 20 Maret 2021.
Mentan juga berkata bahwa pertanian merupakan solusi dalam memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyat Indonesia.
“Kan sudah jelas bahwa perintah tuhan saja mengatakan seorang pemimpin dititipkan agar tidak ada rakyatnya yang kelaparan. Karena itu pertanian menjadi solusi, sebab pertanian tidak mengenal virus dan krisis akibat pandemi Covid 19. Dan yang penting perut 270 juta jiwa terisi dengan baik,” katanya.
Terkait dengan kehadiran dan bantuan sarana dan prasarana produksi pertanian oleh Mentan, Bupati Maros, Chaidir Syam, sekaligus mewakili masyarakat Maros menyampaikan terima kasih atas dukungan dan bantuan jajaran Kementan Pertanian (Kementan) terhadap semua proses pembangunan pertanian yang sedang berlangsung.
“Kami segenap rakyat Maros sangat bahagia dan bersyukur karena bapak Menteri mau meluangkan waktu berkunjung ke Maros. Sekali lagi atas nama pribadi dan Rakyat Maros saya mengucapkan terimakasih,” katanya.
Menurut Chaidir, Maros selama ini merupakan penyangga utama bagi kebutuhan pangan di Kota Makassar. Memiliki 14 Kecamatan dan puluhan Desa, wilayah ini sebagian besar dihuni oleh penduduk yang berprofesi petani.
“Semuanya Kecamatan memiliki wilayah pertanian. Bahkan diaini bisa 2 hingga 3 kali musim tanam setiap tahun. Artinya Maros adalah sentra produksi padi di sulawesi Selatan. Kabupaten maros memiliki surplus beras kurang lebih 113 ribu ton,” katanya.