Gema Tani – Penyakit Tetelo, yang juga dikenal sebagai Newcastle Disease (ND), adalah salah satu penyakit menular yang serius yang menyerang unggas, terutama ayam. Penyakit ini dapat mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan di industri peternakan ayam, dan ini juga bisa menjadi ancaman bagi populasi burung liar yang rentan terhadap penyakit ini. Dalam artikel ini, kita akan mengenal lebih jauh tentang penyakit Tetelo, gejalanya, cara penularannya, serta upaya pengendalian yang dapat diambil.
Penyebab dan Penularan
Penyakit Tetelo disebabkan oleh virus Newcastle Disease Virus (NDV), yang termasuk dalam keluarga Paramyxoviridae. Virus ini dapat menyerang berbagai jenis unggas, termasuk ayam, kalkun, bebek, dan burung liar seperti merpati. Penyakit ini menular melalui kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi atau melalui kontaminasi air minum, makanan, serta perlengkapan peternakan yang terkontaminasi. Virus ini juga dapat menular melalui udara jika ada partikel virus yang terhirup oleh unggas sehat.
Gejala Penyakit
Gejala Tetelo dapat bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan infeksi. Pada umumnya, gejala penyakit ini meliputi:
- Penurunan Produksi Telur: Pada ayam betina, produksi telur dapat menurun secara tajam atau bahkan berhenti sama sekali.
- Masalah Pernafasan: Unggas yang terinfeksi Tetelo dapat mengalami kesulitan bernafas, bersin, dan mengeluarkan lendir dari hidung dan mata.
- Kehilangan Nafsu Makan: Ayam yang terinfeksi sering kehilangan nafsu makan, yang dapat mengakibatkan penurunan berat badan yang signifikan.
- Kelemahan dan Gemetar: Unggas mungkin menunjukkan tanda-tanda kelemahan dan gemetar.
- Gejala Neurologis: Pada kasus berat, Tetelo dapat mengakibatkan gejala neurologis seperti kejang, tremor, dan ketidakmampuan untuk berdiri.
Penting untuk diingat bahwa gejala Tetelo dapat bervariasi, dan tidak semua unggas yang terinfeksi akan menunjukkan gejala yang sama. Beberapa unggas dapat menjadi pembawa virus tanpa menunjukkan gejala apa pun.
Dampak Ekonomi dan Ancaman bagi Unggas Liar
Penyakit Tetelo memiliki dampak ekonomi yang signifikan pada industri peternakan unggas. Penurunan produksi telur, kematian unggas, serta biaya pengendalian dan perawatan dapat merugikan peternak dan perusahaan peternakan. Selain itu, penyakit Tetelo juga merupakan ancaman bagi populasi burung liar yang dapat menjadi pembawa virus dan menyebarkannya kepada unggas domestik dan lainnya. Ini dapat mengancam keberlanjutan populasi burung liar yang rentan.
Pengendalian Penyakit Tetelo
Pencegahan adalah kunci dalam mengendalikan penyebaran penyakit Tetelo. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengendalikan penyakit ini meliputi:
- Vaksinasi: Vaksinasi adalah cara efektif untuk melindungi unggas dari Tetelo. Vaksinasi rutin harus dilakukan pada unggas komersial, dan vaksinasi yang tepat juga dapat membantu melindungi unggas peliharaan.
- Karantina: Unggas baru harus dikarantina selama beberapa minggu sebelum diperkenalkan ke dalam kawanan yang sudah ada, untuk mencegah penularan penyakit.
- Kebersihan dan Biosekuritas: Praktik kebersihan dan biosekuritas yang ketat di peternakan adalah kunci untuk mencegah penularan Tetelo.
- Pemusnahan Unggas yang Terinfeksi: Unggas yang terinfeksi harus segera dipisahkan dan dimusnahkan untuk menghentikan penularan penyakit.
Penyakit Tetelo adalah ancaman serius bagi industri peternakan unggas dan populasi burung liar. Untuk melindungi unggas dari penyakit ini, penting untuk menerapkan praktik biosekuritas yang baik, melakukan vaksinasi yang tepat, dan mengambil langkah-langkah pencegahan lainnya. Dengan tindakan yang tepat, kita dapat mengurangi dampak penyakit Tetelo dan menjaga kesehatan unggas kita.(ra)