Gema Tani – Buah-buahan seringkali memiliki makna dan nilai budaya yang lebih dalam daripada sekadar nutrisi dan rasa. Salah satu contoh yang menarik adalah buah kepel, juga dikenal sebagai burahol (Stelechocarpus burahol). Buah ini memiliki tempat istimewa dalam budaya Jawa, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta, di mana ia dianggap sebagai tumbuhan identitas dan memiliki peran penting dalam tradisi serta kepercayaan masyarakat. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih jauh tentang buah kepel, maknanya dalam budaya Jawa, serta nilai-nilai yang ia simbolisasi.
Keunikan Fisik dan Penampilan
Buah kepel memiliki penampilan yang unik dan mencolok. Kulitnya berwarna cokelat kehitaman dengan tekstur yang mirip dengan batu atau bongkahan kayu. Bentuknya bergerigi dan agak membulat, memberikan kesan eksotis.
Aroma Harum dan Khas
Salah satu ciri yang paling menonjol dari buah kepel adalah aroma harum yang khas. Buah ini sering dikaitkan dengan wangian yang lembut dan sedap. Aroma ini sangat dihargai dalam budaya Jawa, di mana keharuman menjadi simbol kecantikan dan kesopanan.
Simbolisme dalam Kecantikan dan Keharuman
Dalam budaya Jawa, buah kepel dikaitkan dengan konsep kecantikan yang lebih dalam. Aroma harum yang dimiliki buah ini diartikan sebagai simbol kesucian, keanggunan, dan keharuman batin. Oleh karena itu, buah kepel sering dikaitkan dengan puteri kraton atau wanita Jawa yang ingin menjaga kecantikan dan keelokan tidak hanya secara fisik, tetapi juga spiritual.
Tradisi Pernikahan dan Kepel
Buah kepel memiliki peran khusus dalam tradisi pernikahan Jawa. Dalam upacara pernikahan, buah ini sering dimasukkan ke dalam seserahan, yang merupakan rangkaian hadiah dari pihak pengantin kepada keluarga lawan jenis. Kepel melambangkan harapan agar pasangan suami-istri dapat hidup harmonis, memiliki keharmonisan seperti aroma harum buah kepel.
Mitologi dan Kepel
Dalam beberapa versi mitologi Jawa, buah kepel juga memiliki cerita sendiri. Salah satu cerita yang dikenal adalah tentang seorang puteri yang berubah menjadi pohon kepel setelah dirinya meninggal. Kepel kemudian dianggap sebagai penjaga atau pengawal yang membawa pesan-pesan kesucian dan keharuman.
Kepel dalam Pengobatan Tradisional
Selain dijadikan simbol dan dikaitkan dengan tradisi, buah kepel juga memiliki tempat dalam pengobatan tradisional. Dalam beberapa tradisi, buah kepel diolah menjadi minuman yang diyakini dapat membersihkan darah, meningkatkan kesehatan kulit, dan memberikan efek positif pada tubuh.
Buah kepel adalah contoh yang menarik tentang bagaimana sebuah tumbuhan dapat menjadi lebih dari sekadar makanan. Di dalam budaya Jawa, buah ini adalah simbol kecantikan, keharuman, dan harapan bagi kehidupan yang harmonis. Dengan keunikannya yang menggoda indra penciuman dan kehadirannya yang sarat makna, buah kepel menjadi satu lagi perwujudan kekayaan budaya dan alam Indonesia.(ra)