Kementerian Pertanian RI (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) melakukan uji zuriat pada sapi perah Indonesia dalam rangka meningkatkan mutu genetik sapi perah. Selain itu, uji zuriat sapi perah ini juga diharapkan bisa menghasilkan pejantan unggul sapi perah Holstein Indonesia dan meningkatkan pelaksanaan sistem pencatatan (rekording) sapi perah.
Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Nasrullah secara virtual dalam Launching Pejantan Unggul Hasil Uji Zuriat Sapi Perah Nasional di Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari, Malang, Jawa Timur, Kamis (17/12).
Nasrullah menyampaikan saat ini Kementan akan melepas 6 pejantan unggul yaitu Flate, Flanggo, Folegan, SG Glens, SG Shoty dan SG Doming. Harapannya setelah pejantan unggul ini dilepas maka jumlah pejantan unggul sapi perah ditargetkan akan bertambah menjadi 20 ekor.
Pejantan unggul sapi perah, yang dilepas ini, merupakan pejantan unggul hasil uji zuriat di periode III akhir. Pejantan-pejantan tersebut berasal dari BBIB Singosari (SG Glens, SG Shoty dan SG Doming) dan BIB Lembang (Flate, Folegan dan Flanggo).
Ia menerangkan, Uji Zuriat Sapi Perah Nasional sejatinya telah dimulai pada tahun 2004 sampai dengan tahun 2019. Dalam periode tersebut Kementan berhasiil melepas 14 ekor pejantan unggul yaitu Bullionary, Farrel, Filmore, Formery, Flaunt, Florean, Fokker dan Hostromsy, Goldsy, Perfentvil, Fortuner, SG. Gabe, SG. Bolton dan Aris. “Output yang diharapkan dari uji zuriat adalah tersedianya pejantan sapi perah unggul Indonesia,” imbuh Nasrullah. [rr]