Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyambut baik pelepasan ekspor
produk olahan kopi Indonesia PT. UCC Victo Oro Prima ke Shanghai, Tiongkok. PT. UCC Victo Oro Prima melepas 4,82 ton kontainer ekspor produk kopi olahan dari Kawasan Industri Bogorindo, Sentul, Jawa
Barat, pada Selasa (18/8).
Menurut Mendag Agus, pelepasan ekspor ini dapat memacu pelaku usaha
dalam negeri terus melakukan ekspor meski di tengah pandemi agar dapat berkontribusi pada peningkatan ekspor nonmigas.
Pelepasan ekspor tersebut dihadiri Direktur PT. UCC Victo Oro Prima, Victor Waskito Purwana, didampingi Direktur Pengembangan Produk Ekspor Kementerian Perdagangan, Olvy Andrianita, bersama Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Abdul Rochim, serta Kepala Kantor Wilayah Bea dan Cukai Jawa Barat, Saipullah Nasution.
“Kami sangat mengapresiasi pelaku usaha dalam negeri yang terus giat memajukan eskpor Indonesia, khususnya dalam situasi pemulihan ekonomi saat ini. Pemerintah melalui sinergi yang kuat antarkementerian/lembaga juga berkomitmen mendorong peningkatan daya saing produk Indonesia di pasar global,” ujar Mendag Agus.
Pelepasan ekspor ini merupakan yang perdana perusahaan bagi perusahaan dengan menggunakan muatan kontainer penuh 1×20” FCL (full container load) untuk komoditas kopi olahan ke pasar Tiongkok. Adapun produk yang diekspor berupa roasted coffee beans dengan tiga varian kopi, yakni kintamani blend, java blend, dan toraja blend.
Victor menjelaskan, pihaknya tidak mengekspor biji kopi mentah, melainkan dalam bentuk kopi olahan Indonesia terbaik. PT UCC Victo Oro Prima bergerak di bidang penyangraian (roastery) kopi dengan
standar internasional yang mengembangkan biji kopi lokal Indonesia dan mancanegara. PT UCC Victo Oro Prima juga telah memiliki beberapa sertifikat yang dibutuhkan industri kopi olahan untuk
memasuki pasar global, seperti sertifikat HALAL, ISO 22000, dan Rain Forest Alliance.
“Kami berkomitmen menawarkan dan menghasilkan kopi olahan terbaik di segmen kualitas tertinggi untuk hotel, restoran, kafe, dan juga keperluan industri,” ujar Victor. Selama 2020 ini, total ekspor PT UCC Victo Oro Prima ditargetkan mencapai 20 ton kopi olahan dengan negara tujuan utama yaitu Tiongkok dan Vietnam. Untuk pasar nasional, perusahaan juga menyuplai hampir 95 persen produk kopi ke pasar lokal, salah satunya ke gerai makanan siap saji.
Sementara itu Olvy Andrianita menekankan, capaian PT UCC Victo Oro Prima menunjukkan bahwa penerapan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ternyata tidak menurunkan produktivitas masyarakat. Buktinya, berbagai produk Indonesia justru dapat bersaing di pasar global di masa pandemi.
“Riset dan terobosan inovasi selama masa kerja dari rumah yang memanfaatkan program-program percepatan ekspor juga menjadi kunci peningkatan ekspor tanah air,” jelas Olvy. Olvy melanjutkan, Indonesia merupakan rumah dari kopi specialty yang terkenal akan rasa dan
kualitasnya diakui secara global. Terdapat 31 produk kopi berindikasi geografis yang terdaftar pada Ditjen Kekayaan Intelektual Kemenkumham, seperti kopi arabika gayo, arabika mandailing, arabika kintamani, serta arabika java preanger dari Jawa Barat. Kemendag juga berkomitmen terus
meningkatkan akses pasar melalui penguatan peran Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), serta melalui perjanjian perdagangan internasional.
“Kami mengusahakan agar produk kopi olahan juga mendapat tarif 0 persen, bukan hanya produk biji kopi wholly obtained. Selain itu, hilirisasi produk kopi juga harus didukung dengan prinsip organik,
ketertelusuran, serta keberlanjutan untuk meningkatkan daya saing produk kopi olahan di pasar internasional,” tegas Olvy.
Selain ekspor, Olvy juga menegaskan pentingnya pasar dalam negeri yang harus tetap dijaga. Untuk itu, Kemendag juga mendukung gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia yang dicanangkan Presiden dengan mengajak masyarakat Indonesia membeli dan mengonsumsi karya produk dalam negeri, termasuk kopi Indonesia.
Pada kesempatan itu, Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Abdul Rochim juga menyampaikan apresiasinya kepada PT UCC Victo Oro Prima yang mampu meningkatkan ekspor produknya ke pasar
mancanegara di tengah tekanan dampak pandemi. “Semangat dunia usaha seperti PT UCC Victo Oro Prima yang menjalankan kegiatan manufakturnya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat sangat membantu perputaran roda perekonomian nasional di masa yang cukup berat ini,”
ungkap Abdul.
Di samping itu, Kepala Kantor Wilayah Bea & Cukai Jawa Barat Saipullah Nasution menyampaikan bahwa fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor Industri Kecil Menengah (KITE IKM) diharapkan dapat dimanfaatkan pelaku usaha dalam meningkatkan skala bisnisnya di pasar domestik maupun mancanegara. [rr]