Kendati wilayah NTT hancur akibat bencana Siklon Tropis Seroja, namun semangat untuk membangun wilayah di bagian Tenggara Indonesia ini tidaklah pupus. Malahan, NTT sekarang ini tengah bersiap untuk menjadi lokasi penerapan ekosistem digital perikanan dan pertanian.
Kepala Bagian Pengembangan Ekosistem Digital untuk Perikanan dan Pertanian PT Telkom Indonesia (Persero), Kasio, mengatakan bahwa pihaknya telah menetapkan Kabupaten Sikka menjadi Pilot Project dalam tahap awal pembangunan ekosistem digital pada sektor perikanan dan pertanian.
“Sikka akan dijadikan sebagai pilot project untuk bisa dikembangkan di kabupaten-kabupaten lain di seluruh Provinsi Nusa Tenggara Timur,” tuturnya, di Kupang, NTT, Senin (26/4).
Sejauh ini, program penerapan ekosistem digital pertanian dan perikanan yang dikembangkan Telkom baru ada di Sukabumi, Trenggalek dan Natuna. Sementara NTT baru akan memulainya setelah Telkom meneken nota kesepahaman dengan pemerintah kabupaten di NTT.
Menurut Kasio, pengembangan ekosistem digital penting untuk menghubungkan pihak perbankan sebagai penyedia modal pinjaman dan BUMDES yang menjadi penyedia keperluan melaut atau bercocok tanam dan kebutuhan hidup sehari-hari. Selain itu, ekosistem digital ini bisa mempermudah pola transaksi nelayan dan petani dengan pembeli komoditas perikanan dan pertanian.
“Dengan digitalisasi diharapkan nelayan dan petani mempunyai modal untuk sehari-hari dan melaut maupun bercocok tanam mendapatkan pendampingan dalam melaut dan bercocok tanam sehingga mereka merdeka untuk memilih pembeli dengan harga terbaik,” lanjutnya lagi.
“Ini konsep digital dari kami. Harapannya bisa diterima oleh pemerintah kabupaten di NTT untuk mensejahterakan nelayan dan petani melalui digitalisasi dari hulu ke hilir,” katanya.