Gema Tani- Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo telah melakukan serangkaian tindakan pencegahan yang intensif untuk melindungi wilayah Kabupaten Kulon Progo dari ancaman penyakit antraks.
Langkah-langkah tersebut bertujuan untuk mencegah masuknya penyakit antraks dan melindungi kesehatan masyarakat serta keberlanjutan sektor pertanian dan peternakan di wilayah tersebut.
Diketahui, penyakit antraks yang disebabkan oleh bakteri anthrax, dapat menginfeksi hewan dan manusia. Kabupaten Kulon Progo memiliki potensi risiko tertentu, terutama karena adanya aktivitas peternakan dan pertanian yang luas. Oleh karena itu, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit ini.
Adapun, salah satu langkah yang diambil adalah peningkatan pengawasan terhadap peternakan dan peternak di wilayah Kabupaten Kulon Progo. Dinas Pertanian dan Pangan telah melakukan pemantauan ketat terhadap kondisi kesehatan hewan ternak, dengan memperhatikan tanda-tanda awal infeksi antraks.
Kemudian, setiap laporan kasus yang mencurigakan segera ditangani dan dilakukan tindakan medis yang sesuai. Selain pengawasan pada ternak Kurban sebelum dan sesudah dipotong untuk memastikan tidak ada ternak yang menunjukan gejala penyakit hewan menular zoonosis.
Tak hanya itu, pengawasan juga dilakukan pasca pelaksanaan Idhul adha terhadap Masjid yang melakukan pemotongan ternak kurban yang berasal dari Gunung Kidul. Penyemprotan desinfeksi pada penampungan ternak kurban khusunya yang menampung ternak dari Gunung Kidul juga telah dilakukan guna pencegahan penyebaran penyakit.
Bahkan, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo juga melaksanakan program vaksinasi secara massal untuk hewan ternak. Vaksinasi antraks menjadi prioritas utama dalam upaya pencegahan penyakit ini.
Peternak di wilayah ini didorong untuk secara aktif berpartisipasi dalam program vaksinasi yang telah disediakan oleh pemerintah daerah. Vaksinasi dilaksanakan di titik kasus antraks tahun 2017 di padukuhan Ngaglik kalurahan Purwosari dan Kepek, Kalurahan Pendoworejo Kapanewon Girimulyo.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo juga telah meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang antraks dan langkah-langkah pencegahannya melalui kampanye penyuluhan yang intensif. Masyarakat diberikan pemahaman tentang gejala antraks pada hewan dan manusia, serta tindakan yang harus diambil jika terjadi kecurigaan adanya penyakit ini.
Dengan melakukan upaya-upaya tersebut, Dinas Pertanian dan Pangan berharap bahwa dengan peningkatan kesadaran masyarakat, pencegahan penyakit antraks dapat dilakukan secara efektif. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Ir. Trenggono Trimulyo, menyampaikan bahwa pihaknya sangat serius dalam menjalankan tugas pencegahan penyakit antraks ini.
“Kami bekerja sama dengan seluruh stakeholder terkait untuk memastikan bahwa langkah-langkah pencegahan yang kami ambil dapat mengurangi risiko penyebaran penyakit antraks. Kami juga meminta kerja sama dari masyarakat untuk melaporkan setiap kejadian atau gejala yang mencurigakan segera kepada kami,” ujarnya.
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo berharap bahwa melalui upaya yang berkelanjutan dan kolaboratif ini, Kabupaten Kulon Progo akan tetap terhindar dari ancaman penyakit antraks. Kesehatan hewan ternak dan keselamatan masyarakat merupakan prioritas utama, dan pihak berwenang akan terus memantau situasi ini dengan cermat.(ri)