Buah pakel (Mangifera foetida), sering kali luput dari perhatian publik, padahal keunikannya layak mendapatkan sorotan lebih. Buah yang memiliki tampilan seperti mangga ini tumbuh subur di kawasan Asia Tenggara, terutama di Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Dengan kulit berwarna hijau kekuningan, daging buahnya yang berwarna kuning mengeluarkan aroma khas yang menyengat, serta memberikan cita rasa manis dengan sedikit asam. Sayangnya, popularitas buah ini tidak setinggi buah-buahan tropis lainnya, seperti mangga dan durian, meskipun kandungan nutrisinya tak kalah kaya.
Pakel bukan hanya sekadar buah dengan cita rasa yang unik. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Food Science and Technology, buah ini mengandung vitamin C yang tinggi, antioksidan, dan serat yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Kandungan antioksidan dalam pakel membantu menangkal radikal bebas, sehingga menjaga tubuh dari risiko penyakit degeneratif seperti kanker dan penyakit jantung.
Selain itu, serat yang terkandung dalam buah pakel mampu meningkatkan kesehatan pencernaan dan membantu mencegah sembelit. Pakel juga menawarkan berbagai manfaat bagi kesehatan kulit, terutama berkat kandungan vitamin C yang dapat merangsang produksi kolagen. Ini berkontribusi dalam menjaga elastisitas kulit, memperlambat tanda-tanda penuaan, dan memperkuat daya tahan tubuh.
Pemanfaatan Buah Pakel dalam Kuliner
Meskipun jarang dijumpai di pasar-pasar besar, buah pakel kerap kali diolah menjadi berbagai sajian kuliner yang menarik. Salah satu yang paling sederhana adalah menyantap buah pakel secara langsung. Rasanya yang segar membuatnya ideal untuk dinikmati sebagai camilan sehat. Di beberapa daerah, buah ini juga sering kali dijadikan bahan salad buah bersama mangga dan jeruk, atau bahkan diolah menjadi jus segar yang kaya vitamin.
Selain itu, buah pakel dapat dijadikan manisan. Cara mengolahnya adalah dengan merendam potongan buah pakel dalam air gula, kemudian disimpan di dalam kulkas untuk dijadikan manisan segar yang dapat dinikmati kapan saja.
Namun, perlu diperhatikan bahwa buah ini juga bisa menyebabkan iritasi pada tenggorokan jika dikonsumsi secara berlebihan, mengingat tekstur daging buahnya yang berserat kasar. Oleh karena itu, konsumsinya perlu diatur dalam jumlah yang wajar.
Prospek Buah Pakel dalam Industri Pangan
Dengan semua potensi yang dimiliki, buah pakel sebenarnya memiliki prospek yang cukup baik untuk dikembangkan lebih luas di dunia kuliner dan industri pangan. Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan pola makan sehat, buah ini dapat menjadi alternatif menarik yang bisa bersaing dengan buah-buahan tropis lainnya. Sayangnya, hingga saat ini, buah pakel masih tergolong produk yang kurang dilirik, baik di pasar lokal maupun internasional. Dukungan pemerintah dan industri agrobisnis bisa menjadi kunci untuk meningkatkan nilai ekonomi buah ini di masa depan.
Buah pakel adalah salah satu contoh kekayaan alam Indonesia yang masih kurang dieksplorasi. Dari segi rasa, kandungan gizi, hingga manfaat kesehatan, buah ini memiliki semua faktor yang diperlukan untuk menjadi favorit baru di kalangan masyarakat. Namun, dibutuhkan lebih banyak edukasi dan promosi untuk meningkatkan popularitasnya, baik di tingkat lokal maupun internasional.
Apakah Anda sudah pernah mencoba buah pakel? Jika belum, mungkin ini saatnya untuk memberi kesempatan pada buah eksotis yang satu ini. Tidak hanya menyegarkan, tapi juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh Anda.